Kuliah Umum: Ragam Sosial-Budaya pada Masyarakat Tiongkok

Program Studi Bahasa Mandarin FIB USU kembali melaksanakan kuliah umum dengan tema "Ragam Sosial-Budaya pada Masyarakat Tiongkok" pada Selasa, 23 November 2021. Kuliah umum ini diawali dengan sambutan oleh Bpk. Rudiansyah, S.S., M.Hum. selaku dosen pengampu mata kuliah Sosiobudaya Tionghoa di PSBM USU. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber tunggal, yakni Bpk. R. Agung Wibowo Putro, S.H., yang bertugas di Badan Diklat Kejaksaan Agung RI di Jakarta.

Kuliah umum ini banyak membahas mengenai fenomena perbedaan budaya yang dirasakan oleh narasumber melalui pengamatan dan pengalamannya saat melakukan studi di Tiongkok. Menurutnya, adaptasi sangat diperlukan apabila kita ingin memiliki hubungan yang baik dan erat dengan kolega serta masyarakat Tiongkok. Hal ini dikarenakan perbedaan budaya antara masyarakat Tiongkok dan Indonesia cukup banyak. Namun, sebaiknya kita juga tidak melupakan budaya dan identitas yang kita miliki meskipun berada di negeri orang.

Adapun perbedaan budaya tersebut diakibatkan oleh karena sejarah panjang serta komposisi penduduk dan geografis yang dimiliki Tiongkok. Dalam masyarakat di Tiongkok, perbedaan bukan hanya terjadi antara etnis Han dan minoritas lainnya saja, namun juga dengan para etnis Han yang merantau ke luar negeri. Hal ini disebabkan oleh adanya revolusi kebudayaan, sehingga terjadi perubahan nilai-nilai antara masyarakat di Tiongkok daratan dengan Tionghoa di perantauan. Namun, peristiwa revolusi kebudayaan tersebut juga yang kemudian membawa Tiongkok perlahan-lahan maju dan berkembang.

Meskipun terdapat perbedaan budaya antara bangsa Indonesia dengan Tiongkok, namun kita dapat mencontoh nilai-nilai yang mereka miliki seperti: kerja keras, pantang menyerah, dedikasi dan disiplin yang tinggi, serta semangat cinta negara.