Berita

Pembuatan Makizushi sebagai Pengenalan Budaya Jepang bagi Mahasiswa Program Studi Bahasa Mandarin 

e519a34c 35f2 4ae1 be94 d68bcf6884b8

Selasa, 10 Desember 2019 Program Studi D3 bahasa Jepang fakultas Bahasa dan Komunikasi (FBK), Universitas Harapan (UnHar) Medan telah melaksanakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Program Studi Bahasa Mandarin FIB USU. Kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan pembuatan Makizushi sebagai Pengenalan Budaya Jepang kepada Mahasiswa Semester 2.

pkm harapan2

Peserta pelatihan tak hanya diberikan pengetahuan mengenai menu masakan Jepang sushi atau makizushi, namun diberikan juga berbagai pengetahuan dalam proses memasak agar menghasilkan citra rasa yang diharapkan, misalnya bagaimana proses pemilihan bahan baku, pembuatan bumbu, hingga proses memasak. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Taulia, S.S., M.Si ketua tim pengabdian FBK UnHar, bahwa kegiatan ini selain sebagai pengenalan budaya kuliner Jepang untuk mahasiswa bahasa Mandarin USU juga bertujuan meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam membuat masakan.

pkm harapan1

Selama pelatihan berlangsung, para peserta menunjukkan rasa antusiasnya khususnya saat mempraktikkan cara pembuatan makizushi. Ketika semua bahan dibuat, masing-masing kelompok segera menyajikan hasil karya masakannya dan langsung mendokumentasikannya.

Tak lama dari itu, mereka pun siap untuk mencicipi hasil masakannya sendiri. Peserta kelompok satu boleh mencicipi kelompok dua begitu juga sebaliknya. Hal ini dilakukan untuk membandingkan hasil  masakannnya terutama dari segi rasa. Hasilnya, mereka pun sangat senang dengan kegiatan ini.

Sekretaris Prodi. Bahasa Mandarin FIB USU yang juga turut mendampingi, Ibu Niza Ayuningtyas, S.S., MTCSOL mengatakan program pelatihan ini telah membuka wawasannya terutama mengenai masakan Jepang. Pengatahuan yang diperoleh mahasiswa dalam kegiatan ini juga dapat diaplikasikan di dunia usaha.

pkm harapan 3

Kegiatan pelatihan diakhiri dengan suasana akrab foto bersama antara peserta dan Tim Pengabdian. Kemudian acara ditutup dengan penyerahan cindera mata dari tim pengabdian kepada Prodi. Bahasa Mandarin FIB USU. (Adm)

      Program studi bahasa Mandarin (PSBM) Fakultas Ilmu budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU) didirikan pada tahun 2007 dengan nama program studi sastra Cina. Namun pada mbkd 4 Februari 2019 sastra Cina resmi berubah nama menjadi bahasa Mandarin berdasarkan SK Rektor Universitas Sumatera Utara nomor 1044/UN 5.1. R/SK/PRS/2019. Program studi bahasa Mandarin mengajak para para peserta didik untuk mampu memenuhi tujuan dan arah pendidikan pada bidang bahasa, sastra, dan Budaya Tiongkok, serta menghasilkan lulusan yang dapat memenuhi kompetensi yang diharapkan dan dapat bekerja di mana kerjanya masing-masing dengan kinerja yang memuaskan.

Namun, kebanyakan masyarakat khususnya yang tinggal di kota Medan masih banyak yang belum mengetahui keberadaan program studi bahasa Mandarin. Maka dari itu pada mbkd 27 Februari 2020, kami membentuk tim sosialisasi untuk berkunjung ke dua sekolah yang ada di kota Medan, yaitu SMA Methodist 4 dan SMK Telkom 2 Medan. Dari yang kami amati, para siswa dan siswi sangat tertarik dengan program studi bahasa Mandarin.

 

Program studi bahasa Mandarin (sebelumnya sastra China) melaksanakan acara buka bersama (Bukber) di aula Fakultas Ilmu budaya (FIB) pada bulan Juni 2018, kami berharap dapat membangkitkan dan menjaga tali perumus pada seluruh jajaran pengajar dan mahasiswa Prodi bahasa Mandarin


 

Tujuan diadakan kegiata kuliah umum Program Studi Bahasa Mandarin FIB USU adalah sebagai berikut:

  1. Mengoptimalkan proses belajar-mengajar bahasa Mandarin di era revolusi 4.0
  2. Memberikan informasi pada mahasiswa tentang dunia kerja.
  3. Meningkatkan wawasan dan kompetensi mahasiswa dalam bidang yang berhubungan dengan bahasa Mandarin

Kuliah umum Program Studi Bahasa Mandarin FIB USU diadakan pada:Senin, 22April 2019 di Aula Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara Medan

Revolusi industri 4.0 adalah proses kelanjutan perubahan tahap automatisasi pada revolusi industri 3.0 dalam kehidupan yang bertumpu kepada sistem jaringan internet.

Terimakasih kepada pihak Fakultas yang telah mendukung berjalannya acara Kuliah Umum yang bertemakan "Aplikasi Bahasa Mandarin Di Era Revolusi 4.0"

WhatsApp Image 2019 04 25 at 16.17.01

Foto bersama dengan peserta Kuliah Umum

Republik Rakyat Tiongkok (dalam Bahasa Mandarin  中华人民共和国Zhōnghuá Rénmín Gònghéguó) disingkat RRT, termasuk salah satu negara yang memiliki sejarah peradaban yang terkaya di dunia. Negara ini memiliki budaya dan seni yang sangat melimpah mulai dari perayaan-perayaan, musik tradisional, bahasa, pakaian, kuliner, opera, kaligrafi hingga seni lukis. Salah satu seni lukis yang terkenal di Tiongkok adalah Seni Lukis Tinta Cair (dalam Bahasa Mandarin水墨画shuǐmòhuà). Kita dapat mengenal budaya Tiongkok melalui Lukisan Tiongkok, salah satunya lukisan Bunga Peony.

Lukisan Bunga Peony merupakan salah satu lukisan yang terkenal di dataran Tiongkok sejak masa Dinasti Tang, mengingat Bunga Peony (dalam Bahasa Mandarin牡丹mǔdān) adalah bunga unik di Tiongkok. Bunga Peony memiliki warna merah, kuning, biru, putih, ungu dan warna lainnya. Bunga ini mendapat julukan Pemimpin Bunga karena keindahan dan keanggunannya. Hal ini juga menjadi faktor utama ketertarikanProgram Studi Bahasa Mandarin untuk mengadakan Workshop “Mengenal Budaya Tiongkok melalui Lukisan”, dengan Narasumber Ibu Marianie Chen yang merupakan pakar Lukisan Tinta Cair Bunga Peony.

             Kegiatan Workshop Mengenal Budaya Tiongkok Melalui Lukisan di ikuti oleh mahasiswa tingkat akhir Program Studi Bahasa Mandarin, serta Dosen Program Studi Bahasa Mandarin. Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Budaya USU yaitu Bapak Prof. Ikhwanuddin Nasution. Kegiatan workshop dimulai dengan pengenalan tentang lukisan tinta cair bunga Peony Tiongkok dengan narasumber Ibu Marianie Chen. Beliau mulai belajar melukis tahun 2003 sampai tahun 2006 di Taiwan, kemudian berlanjut pada tahun 2006. Beliau belajar di kota Longyan Taiwan dan mengikuti pengajaran bunga Peony dari guru Hutong, serta pembelajaran melukis lainnya. Beliau sangat suka dengan bunga Peony. Pada tahun 2009 beliau menyelesaikan studi.

Bunga Peony memiliki warna merah, kuning, biru, putih, ungu dan warna lainnya. Bunga Peony memiliki bentuk yang indah, anggun dan warna yang memikat. Demikian orang-orang pada masa kuno sering memuji gadis cantik setara dengan keindahan bunga Peony yang berbeda dengan bunga pada umumnya. Bunga Peony mekar setiap tahunnya pada bulan April dan MeiJadi, para seniman maupun pelukis selalu pergi ke kota Luoyang yang berada di provinsi Henan untuk menikmati bunga Peony yang bermekaranagar mendapatkan inspirasi ketika melukis.

          Setelah menjelaskan sedikit mengenai latar belakang dan pemaparan materi narasumber, selanjutnya adalah praktek melukis. Setiap mahasiswa melukis sebuah bunga, kemudian Ibu Marianie Chen akan membantu merapikan agar hasilnya menjadi semakin bagus. Mahasiswa senang dapat belajar bersama dengan narasumber yangsudah berbagi pengalaman, teknik dan pencapaian bertahun tahun tentang bunga Peony. Workshop ini hanya pengenalan saja, apabila mahasiswa tertarik untuk mendalami lukisan Tiongkok, maka bisa belajar dengan memperbanyak latihan.

           Terimakasih juga kami ucapkan kepada pihak Fakultas Ilmu Budaya yang sudah mau mendukung terlaksananya kegiatan workshop pengenalan Budaya Tiongkok melalui lukisan ini.

Berikut foto dari kegiatan workshop mengenal budaya Tiongkok dari Lukisan.

Hasil lukisan mahasiswa program studi Bahasa Mandarin

 

 

第 5 页 共 9 页