Berita

Trend perkembangan prestasi mahasiswa USU ditahun 2016 ini menunjukkan kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Beberapa prestasi yang diraih mulai dari lomba karya tulis ilmiah, kompetisi debat pada beberapa bidang keilmuan, hingga pada perlombaan seni budaya dan olahraga baik tingkat nasional dan internasional.

Wisuda November 2016 1Hal itu dikatakan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Runtung, SH, MHum, pada saat mewisuda 3.352 orang lulusan USU pada hari kedua Wisuda periode I 2016-2017 yang berlangsung dari 28 s/d 30 Nopember 2016 di gedung Auditorium USU, Selasa (29/11/16).


Dikatakannya, lulusan pada periode I 2016-2017 ini terdiri dari 581 orang Program Pascasarjana, 17 orang Program Magister dan Pendidikan Dokter Spesialis, 34 orang Program Pendidikan Spesialis, 20 orang Dokter Jenjang Magister, 255 orang Pendidikan Profesi, 2.038 orang Sarjana dan 407 orang Diploma. Dengan demikian jumlah lulusan USU sampai sekarang 177.441 orang.

Wisuda November 2016 2Dijelaskannya, beberapa prestasi yang diraih para mahasiswa tersebut, telah berhasil mencapai posisi terbaik. Sehingga tidak hanya mengharumkan nama USU tapi turut memberikan keuntungan bagi para mahasiswa, karena diantaranya ada yang mendapatkan hadiah relatif besar hingga mendapatkan pendanaan penelitian skripsi.


Seperti di tingkat nasional juara I Karya Tulis Ilmiah Islamic Law Fair 2016 di Universitas Dipenogoro Semarang. Juara I pada “Sumatera Overland Varsity English Debate” di Universitas Bengkulu. Juara I Lomba Video dalam Temu Ilmiah Nasional (TEMILNAS) 2016 di Universitas Tanjung Pura Pontianak, dan Juara I Essay Budaya Nasional Terbaik pada ICN Conference 2016 di Jakarta. Disamping itu para mahasiswa USU juga telah meraih juara I dalam beberapa cabang olahraga di tingkat nasional dan internasional.

Wisuda November 2016 4Sedangkan untuk tingkat internasional mahasiswa USU juga mampu menunjukkan prestasi terbaiknya, seperti Kompetisi Mobil Hemat Energi Asia 2016 di Manila, Filipina. Kemudian meraih peringkat Best Participant pada Youtex 2016 di Malaysia dan Singapura, serta keterlibatan mereka pada beberapa even kemahasiswaan di lingkup ASEAN dan PBB yang kesemuanya mendapatkan dukungan dari universitas.

Wisuda November 2016 3Dukungan universitas juga ditujukan pada bidang inovasi yang dihasilkan para staf pengajar, seperti Peningkatan Kekuatan Benang Sutra, papan board dan dashboard mobil, pakan sapi berbasis limbah, obat herbal malaria (serum anti malaria), rancang bangun kotak pendingin sumber energi matahari, bata beton bersumber dari abu vulkanis, teknologi biogas dari limbah cair untuk bahan bakar dan beberapa inovasi lainnya.

Wisuda November 2016 5“Universitas sangat memberikan apresiasi pada hal ini dan sekaligus siap untuk menjembatani antara hasil inovasi tersebut dengan dunia industri sehingga diproduksi secara massal untuk kepentingan dan kebutuhan masyarakat,” ujar Rektor.

Sebanyak delapan Program Studi (Prodi) di lingkungan Universitas Sumatera Utara (USU) meraih ISO 9001:2015 dari Badan Sertifikasi British Standard Institution (BSI), Kamis (24/11/16). 

ISO 1Rektor USU Prof. Dr. Runtung, SH, MHum, didampingi para Wakil Rektor, dekan, dan Ketua Prodi di lingkungan USU, menerima langsung sertifikat ISO itu dari Managing Director BSI Rudi Antoni didampingi Direktur PT. QIMS Intrasindo Medan Ahmad Tirmizi Hutasuhut, di ruang Rapat Senat Akademik Lantai III Biro Pusat Administrasi (BPA) USU.


Kedelapan prodi yang menerima sertifikat ISO 9001:2015 itu, yakni Patologi Klinik, Telinga Hidung dan Tenggorokan Kepala dan Leher (THT-KL), Kedokteran Jiwa, Farmasi, Pendidikan Profesi Apoteker, Ilmu Perpustakaan, Sastra Arab, dan Teknologi Industri.

ISO 2Prof. Runtung mengatakan, ini merupakan prestasi yang sangat menggembirakan karena sesuai dengan rencana program kerjanya sewaktu pencalonan sebagai Rektor USU. “Sertifikat ISO ini merupakan peningkatan prestasi, karena baru pertama kali USU menerima delapan sertifikat ISO sekaligus. Selama ini yang menilai prodi USU hanya BAN-PT,” ujar Rektor.

 

Diutarakannya, dari delapan prodi tersebut, satu prodi meraih penilaian GOLD (Emas) atau terbaik yaitu Patologi Klinik Fakultas kedokteran. Oleh sebab itu, nantinya diharapkan tim prodi Patologi Klinik bisa menjadi mentor bagi prodi yang lain di lingkungan USU. Dengan begitu, mudah-mudahan dapat menularkan dan pada penilaian tahun 2017 mendapat yang terbaik juga.

ISO 3“Di tahun 2017 akan ditingkatkan jumlah prodi yang menerima sertifikat internasional tersebut, yakni sebanyak 20 dari 150 prodi yang ada. Begitu juga dengan tahun berikutnya hingga tahun 2021, sehingga selama periode kepemimpinan saya sedikitnya 75 persen atau sekitar 100 prodi dapat meraih sertifikat ISO 9001,” ucap Rektor. Sementara, Rudi Antoni menyebutkan, pemberian sertifikat ISO 9001:2015 dilakukan setelah dinyatakan tim auditor BSI memenuhi persyaratan dan juga melalui berbagai proses atau tahapan. Oleh karena itu, label sertifikat ini dapat dipertahanakan dan bahkan ditingkatkan.


“Dengan adanya sertifikat ini tentu akan membawa manfaat kepada seluruh civitas akademika USU. Seperti, meningkatkan kualitas kinerja, lulusan, motivasi, sehingga selaras dengan prinsip sistem manajemen kualitas yaitu Continual Improvement yang akan selalu mengiringi langkah USU untuk semakin maju, berkualitas, dan bermutu, “ sebut Rudi.

ISO 5Rudi menambahkan, implementasi ISO 9001:2015 adalah aktifitas yang harus dilakukan secara berkesinambungan. Untuk itu, diharapkan tim ISO dibawah Lembaga Penjamin Mutu tetap semangat menjaga kinerja baiknya agar sertifikat ini tetap bisa dipertahankan dan ditingkatkan.

ISO 4“Poin penting dari kesuksesan implementasi ISO diperguruan tinggi adalah menjadikan ISO 9001:2015 sebagai alat untuk kelancaran dan target pencapaian dalam penilaian akreditasi BAN-PT. Semoga sasaran mutu yang telah ditetapkan selaras dengan indikator penilaian BAN-PT dapat dicapai dengan target dan waktu yang ditentukan,” tutupnya.

Dalam rangka turut memperingati peristiwa kepahlawanan pada 10 November 1945, Wakil Rektor II Dr. Muhammad Fidel Ganis Siregar pimpin upacara tersebut di halaman gedung Biro Rektor BPA Universitas Sumatera Utara, Selasa (10/11/16). Dr. Muhammad Fidel Ganis Siregar yang menjadi Pembina upacara, memimpin para peserta upacara yang terdiri dari para dosen, mahasiswa, pegawai, dan sivitas akademika, untuk mengenang dan memberi penghormatan kepada arwah pahlawan serta mengheningkan cipta.

Hari pahlawan 3Pada upacara itu Wakil Rektor II USU itu juga membacakan pidato peringatan Hari Pahlawan yang bersumber dari Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa. Dalam pidato yang dibacakan itu dikatakan bahwa, peringatan Hari Pahlawan adalah sebagai momen reflektif untuk memberi makna atas pengorbanan para pahlawan kusuma bangsa, dengan menyalakan jiwa kepahlawanan dalam perjuangan mengisi kemerdekaan.


Peristiwa tersebut memberi pelajaran moral bahwa warisan terbaik para pahlawan bangsa bukanlah “politik ketakutan”, melainkan “politik harapan”. Bahwa seberat apapun tantangan yang dihadapi dan keterbatasan yang ada, tidak akan menyurutkan semangat perjuangan.

Hari pahlawan 1Peringatan Hari Pahlawan harus mampu menggali apinya, bukan abunya. Dengan meminjam ungkapan Bung Karno, semangat kepahlawanan itu adalah semangat rela berjuang, berjuang mati-matian dengan penuh idealisme dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.


Dalam rangka mencapai perikehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, patriotisme progresif harus mengembangkan ketahanan bangsa untuk mandiri dalam ekonomi, berdaulat dalam bidang politik dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Hari pahlawan 2Sejalan dengan orientasi Trisakti tersebut, Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla hadir dengan menawarkan Visi transformativ: “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”.


Dalam kerangka mewujudkan visi tersebut telah dirumuskan sembilan agenda prioritas pemerintahan ke depan yang disebut NAWA CITA. Kesembilan agenda prioritas itu bisa dikategorikan ke dalam tiga ranah; ranah mental-kultural, ranah material (ekonomi) dan ranah politik. Pada ketiga ranah tersebut, pemerintah saat ini berusaha melakukan berbagai perubahan secara akseleratif, berlandaskan prinsip-prinsip Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Hari pahlawan 4Bung Karno mengingatkan: “Kelemahan jiwa kita ialah, bahwa kita kurang percaya kepada diri kita sendiri sebagai bangasa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang percaya mempercayai satu sama lain, padahal kita ini pada asalnya ialah rakyat gotong royong, kurang berjiwa gigih melainkan terlalu lekas mau enak dan ‘cari gampangnya saja’. Dan itu semua, karena makin menipisnya ‘rasa harkat nasional’,--makin menipisnya rasa ‘national dignity’--makin menipisnya rasa bangga dan rasa hormat terhadap kemampuan dan kepribadian bangsa dan rakyat sendiri.


Melalui momentum Peringatan hari Pahlawan 10 November 2016 yang dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, kita dapat mengambil makna yang terkandung didalamnya dengan menaladani nilai-nilai luhur yang diwariskan kepada kita semua seperti: taqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, pantang menyerah, jujur dan adil, percaya kepada kemampuan sendiri serta kerja keras untuk membangun Indonesia yang sejahtera sebagaimana cita-cita para Pahlawan Bangsa.

Hari pahlawan 5Dengan suatu tekad dan ketulusan untuk bersama-sama saling bahu membahu dan dilandasi oleh makna dan nilai integritas, etos kerja dan gotong royong, maka saya yakin bangsa Indonesia dapat mengatasi berbagai permasalahan yang melanda, dan dapat menjadi bangsa “Pemenang” mampu bersaing dengan Negara dan bangsa lain. Hal ini sejalan dengan tema Hari Pahlawan 2016 yaitu: “Satukan Langkah Untuk Negeri”

Medan-USU: Sesuai dengan Program Kerja Rektor USU periode 2016–2021, Universitas Sumatera Utara akan terus berupaya untuk mengembangkan segala potensi yang telah tersedia. Salah satunya yaitu rencana Pengembangan Kampus USU yang terletak di daerah Kwala Bekala. Selain menjadi kampus yang Asri, Kampus USU Kwala Bekala nantinya juga berpotensi sebagai tempat Agrowisata bagi warga kota Medan dan sekitranya. Demikian seperti yang disampaikan Rektor USU Prof Dr Runtung SH MHum ketika menerima kunjungan rombongan dari Korea International Cooperation Agency (KOICA) pada kamis (10/11/2016) diruang Rektor gedung BPA USU.

KOICA 1Rektor USU yang dalam hal ini didampingi oleh Wakil Rektor II USU Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar MKed(OG) SpOG(K), Wakil Rektor III USU Drs. Mahyuddin MIT PhD, Wakil Rektor IV USU Prof Dr Ir Bustami Syam MSME, wakil Rektor V USU Ir Luhut Sihombing MP, Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU Dr Budi Agustono dan Kepala KUI USU Dr Esther SM Nababan menyambut baik kunjungan dari KOICA tersebut.


“Saya mendengar bahwasanya bidang Agriculture sangat kuat di Korea, begitu juga dengan Maritim dan Enginering. Maka harapan saya bilamana ada tenaga ahli maupun Professor dibidang tersebut dapat dkirim kemari, tentunya ini sangat membantu USU. Karena di USU sendiri ada fakultas Pertanian yang merupakan fakultas ketiga tertua di USU dan juga memilki jurusan Agriculture” demikian ungkap Prof. Runtung.

KOICA 2Rombongan Koica yaitu, Shin Hyeran selaku WFK Program Manager Koica Office dan Dory Widyanasari mengatakan tujuan mereka ke USU adalah untuk kembali mempererat kerajsama antara USU dan Koica yang telah terjalin sejak tahun 2009 yang lalu sekaligus ingin mengetahui rencana USU kedepan terkait dengan KOICA. “Volunteers (relawan) Koica di Medan ada 3, yang pertama di fakultas Ilmu Budaya USU yaitu Miss Sarah Kim yang mengajar Bahasa Korea, kemudian yang kedua di SMK 9 dan yang ketiga ada di SMK 7. Volunteers yang kami tugaskan disini adalah selama 2 tahun, oleh karena itu kami ingin mengetahui sejauh mana rencana USU terhadap volunteers kami yang bertugas di USU” ungkap Dory.


“Apabila ada rencana USU untuk mendatangkan Volunteers KOICA dibidang yang lain selain bidang Bahasa Korea, seperti bidang Agriculture dan lain sebagainya, maka kami harapkan USU dapat mengisi Formulir pengusulan dari Koica. Tapi mungkin prosesnya memakan waktu hingga 6 bulan bahkan 1 tahun. Karena bila telah kami terima formulir pengusulan tersebut, selanjutnya akan kami akan ajukan ke kantor Pusat Korea kemudian mereka akan melakukan semacam advertising bagi siapa yang berminat untuk menjadi Volunteers di Indonesia” Demikian Dory.

KOICA 3Koica merupakan bagian dari Program Diplomasi kementerian Luar Negeri Korea, yang berupaya untuk menjalin persahabatan dengan Negara–negara lain. Seperti kerjasama dibidang pendidikan antara USU dan Koica, yang berdampak pada hubungan baik antara Indonesia dan Korea. Berawal dari tahun 2009 silam, Koica telah menugaskan Volunteers di Universitas Sumatera Utara dan pada tahun 2014 Koica kembali melanjutkan kerjasama dengan USU dengan menugaskan Volunteers di Fakultas Ilmu Budaya USU. (Humas/Andi).

Medan–USU: Ada beberapa hal yang menjadikan suatu tulisan penelitian menjadi tidak begitu bermanfaat, diantaranya; 1. Tulisan Penelitian yang terpublikasi masih dalam bentuk Bahasa Indonesia, 2. Penerbitannya hanya sebatas wliayah Indonesia saja, bahkan hanya lokal. Sementara itu menurut peraturan Kemenrsitekdikti bahwa suatu tulisan yang berasal dari seminar, symposium atau konfrensi, akan dianggap berskala nasional apabila komitenya/panitianya berasal dari 5 Perguruan Tinggi di Indonesia sedangkan untuk Penulisan berskala Internasional, komitenya harus terdiri dari 5 Perguruan Tinggi yang terbagi kedalam 4 Perguruan Tinggi dari luar Indonesia dan 1 perguruan tinggi dari Indonesia. Demikian seperti yang disampaikan oleh Wakil Rektor III USU Drs Mahyuddin MIT PhD ketika membuka secara resmi acara Sosialisasi Kewajiban Publikasi Bagi Mahasiswa S2 dan S3 Universitas Sumatera Utara pada 4/6/2016 di ruang Sidang Senat BPA USU.

Publikasi 3Dikatakan Drs Mahyuddin MIT PhD Wakil Rektor III USU, bahwa setiap mahasiswa S2 dan S3 yang akan menyelesaikan pendidikannya, pada saat ini diwajibkan untuk memilki inovasi, baik itu yang bersifat Discovery maupun Intensi. Discovery merupakan sesuatu yang sudah ada namun belum diketahui (lebih dalam/red). Sedangkan Intensi adalah sesuatu yang baru dan hal tersebut baru ditemukan oleh penelitian mahasiswa. Penelitian berbentuk Discovery biasanya dilkakukan oleh mahasiswa S2, sementara penelitian Intensi dilakukan oleh mahasiswa S3.

 

Dijelaskan juga, bahwa salah satu hal yang penting dari penelitian adalah peneliti/penulis harus mampu mengklaim bahwa penelitian tersebut adalah memang benar dari hasil pemikiran/ide sendiri bukan plagiat. Cara membuktikan keaslian penelitian tersebut adalah dengan mempublikasikan penelitian itu sendiri. “untuk itulah kita berada disini, ingin memberikan bekal/sosialisasi bagi para mahasiswa S2 dan S3 Universitas Sumatera Utara tentang pentingnya suatu publikasi penelitian” demikian ungkap Wakil Rektor III USU Drs Mahyuddin MIT PhD.

Publikasi 2Bertindak sebagai pembicara dalam acara itu, Dr Himsar Ambarita ST MT dari Fakultas Teknik USU yang saat ini mendapat kepercayaan sebagai ”Reviewer” penelitian berskala internasional dan juga sebagai kepala Komisi Publikasi Ilmiah (KPI) USU. Dalam pemaparannya Dr Himsar Ambarita mendorong semangat para mahasiswa S2 dan S3 USU untuk lebih aktif dalam melakukan penelitian. ”Buat apa kita menyandang gelar tinggi tapi tidak memiliki kontribusi terhadap perkembangan Society kita” ungkap Dr Himsar mengawali Pemaparan Materi Publikasinya dihadapan sekitar 500 orang peserta acara Sosialisasi yang hadir.


Dijelaskannya bahwa untuk diperhitungkan/terdaftar di dunia perpublikasian ilmiah tersebut, mahasiswa perlu melakukan latihan yang disebut dengan Proceedings. ”Proceedings merupakan suatu latihan yang bukan latihan publikasi ilmiah biasa, karena dengan proceedings tersebut dapat menjadi jalan nama kita (peneliti/red) berkibar secara internasional”. Ungkap Dr Himsar.

Publikasi 1Melihat data yang di paparkan, Produktivitas Publikasi Ilmiah USU yang terindek Scopus pada tahun belakangan ini memang mengalami kenaikan yang significant hingga melebihi angka 70 (skala 0-80), namun jumlah total publikasi Ilmiah USU secara keseluruhan mulai dari tahun 1971 hingga 2016 masih berada dibawah UNAND bahkan jauh dibawah ITB yang tingkat Publikasi Ilmiahnya telah mencapai angka 5000 (skala 0–5000).


Berdasarkan data tersebut Dr Himsar mencoba memberi solusi kepada mahasiswa S2 dan S3 USU yang hadir diantaranya; Dosen wajib Menulis, mahasiswa disarankan/wajib publikasi, melakukan konfrensi internasional terindeks, konfrensi terindeks di USU tahun 2016; 1. ICOSOP untuk bidang Sosial, 2. PHICo untuk bidang kesehatan dan ICCAI untuk bidang Informatika dan Teknik. (Humas/Andi).

第 8 页 共 9 页